Malang – Media Rakyat (Edisi 10, Januari 2011), Bagi masyarakat Jawa Timur pada umumnya, dan khusunya warga Malang Raya topeng Khas Malang sudah tidak asing lagi. Bahkan pada saat ini dalam perkembangannya sampai diminati oleh para turis mancanegara. Konon pada awalnya topeng Malangan yakni almarhum Mbah Karimun.
Berdasarkan penuturan penerus Mbah Karimun, Jumadi kepada wartawan ketika ditemui di sanggarnya yakni dikawasan dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang menjelaskan, bahwa jenis topeng Malangan ini mempunyai 60 karakter. Dari sekian banyak jenis karakter ini yang sering dikuasai tokoh utama hanya 10 karakter. Masing masing :
1. Klonosewandhono
2. Bapang
3. Joyosentiko
4. Lembu Amijoyo
5. Lembu Amiluhur
6. Bang Tih
7. Panji Asmorobangun
8. Dewi Sekartaji
9. Raden Gunungsari
10. Dewi Ragilkuning dan Potrojoyo
Sepuluh karakter ini biasanya diperankan penari wayang sedangkan dialog di lakukan oleh Dalang. Uniknya dari kesepuluh pemain ini yang berani menantang dialog kidalang hanyalah tokoh pemain Potrojoyo. Dikandung maksud berkaitan engan filsafat “manungggaling kawuloh gusti”. Sebagai gambaran tokoh Brontoseno dengna Dewa Ruci. Masih menurut Jumadi (41 tahun) menggeluti dunia topeng Malangan ini telah dikerjakan sekitar 30 tahun ketika itu masih usia 11 tahun dan sampai hari ini masih eksis. Disinggung masalah harga, pria berkacamata yang masih lajang ini menjelaskan : untuk gantungan kunci dijual antara Rp. 5000 sampai Rp. 20000 sedangkan untuk ukuran tanggung, harga sekitar Rp. 25.000 sampai Rp. 100.000 Ukuran Besar dijual Rp. 200.000 sampai Rp. 5 Juta. Hara untuk wisatawan asing mereka beli dengan harga sekitar Rp. 1 Juta keatas bias any menyukai topeng yang besar.(pae)